BANNER

Sabtu, 29 September 2012

Manfaat Vitamin D Pada TB dan HIV




Berita Terkait



·         Penyakit Serupa AIDS, Namun Tidak Menular, Muncul di Asia- +


Penelitian terbaru memperlihatkan bahwa dosis tinggi vitamin D, disebut juga “vitamin sinar matahari,” mungkin dapat melawan tuberkulosis (TB) dan mengurangi risiko kematian dari HIV, virus yang menyebabkan AIDS.

Diperkirakan 1,5 juta orang meninggal setiap tahun karena tuberkulosis dan ada kekhawatiran bahwa

 penyakit tersebut semakin resisten terhadap obat. Studi terbaru dari Queen Mary University di London menunjukkan bahwa perawatan TB dapat diperbaiki secara signifikan dengan penambahan vitamin D.

Para peneliti di universitas tersebut meneliti 95 pasien tuberkulosis. Semuanya menerima pengobatan antibiotik standar, namun beberapa diberi suplemen dosis vitamin D sangat tinggi, sekitar 10 kali dosis rata-rata.

Para ilmuwan yang dipimpin oleh Adrian Martineau menemukan bahwa bakteri TB hilang dari kelompok yang mendapatkan vitamin D dalam periode rata-rata 23 hari, kurang lebih dua minggu lebih cepat daripada mereka yang hanya men
gkonsumsi antibiotik.


Martineau mengatakan bahwa vitamin D tampak memperkuat ketahanan tubuh secara natural.



Apa yang dimaksud dengan AIDS


Kelainan Jantung Bawaan






Kelainan Jantung Bawaan Pada Anak-anak
Anda mungkin akan sangat cemas bila mengetahui anak Anda memiliki kelainan jantung bawaan. Sebenarnya tidak perlu terlalu cemas. Kelainan jantung bawaan adalah hal yang cukup umum terjadi dan kini– berkat kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran– banyak yang dapat disembuhkan dengan pembedahan, kateterisasi dan obat-obatan.
Pertumbuhan Jantung
Jantung manusia mulai membentuk struktur kantong tunggal pada minggu keempat kehamilan. Pada minggu kedelapan, kantong ini secara bertahap membesar. Sekat jantung (septum) tumbuh untuk memisahkan serambi (atrium) dan bilik (ventrikel) jantung di sisi kanan dan sisi kiri. Empat katup jantung terbentuk untuk mengatur aliran darah dari rongga-rongga jantung menuju paru dan tubuh.
Saat bayi masih di kandungan, aliran oksigen dan karbondioksida berlangsung melalui plasenta sehingga kelainan jantung pada saat itu tidak akan membawa masalah bagi bayi. Setelah bayi lahir dan tali plasenta dipotong, akan terlihat bila ada masalah pada jantung anak. Tanda pertama kelainan jantung adalah suara bising (murmur). Dokter dapat mengetahuinya lewat stetoskop. Namun, untuk memastikan penyebab bising tersebut, diperlukan rontgen jantung, EKG dan pemeriksaan penunjang lainnya. Tanda lainnya antara lain berupa detak jantung tidak normal (takikardia), nafas pendek, kesulitan menyusui (karena nafas yang pendek) dan gangguan pertumbuhan dan kulit yang membiru (cyanotic).

Masa Inkubasi Virus HIV/AIDS



Penyakit AIDS mempunyai masa inkubasi, yaitu masa tunas virus AIDS (HIV) menjadi AIDS. Ketika mulai masa inkubasi atau mulai terjangkitnya HIV, jumlah sel CD-4 (sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel-sel darah putih manusia) dalam tubuh perlahan-lahan akan berkurang sampai setengahnya. Ini berarti tubuh telah kehilangan setengah dari kekebalannya. Dalam kondisi seperti ini penderita masih memiliki kekebalan tubuh yang berfungsi selama 9-10 tahun.

Tetapi setelah melewati 9-10 tahun, jumlah sel CD-4 dalam tubuh akan semakin berkurang dan akhirnya sudah tidak berfungsi lagi. Pada saat inilah penderita tersebut menjadi penderita AIDS. Kesimpulannya apabila seseorang manusia telah mengidap penyakit AIDS, berarti ia telah terinfeksi HIV sekitar 9-10 tahun. Pada masa ini berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah dan menyebabkan penderitanya tersiksa sampai kematian datang menjemputnya.

Orang Yang Beresiko Tertular penyakit HIV/AIDS



Pada dasarnya setiap manusia memiliki potensi untuk tertular Virus HIV/AIDS. Namun ada beberapa orang yang beresiko tinggi tertular virus HIV/AIDS, yakni:
  1. Mereka yang melakukan hubungan seksual dengan orang yang terkena HIV/AIDS tanpa menggunakan pengaman (kondom-red).
  2. Orang yang berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan yang beresiko tinggi seperti pelacur dan homoseksual.
  3. Orang yang mendapat tansfusi darah yang tercemar virus HIV.
  4. Penggunaan alat suntik secara bergantian tanpa melalui proses sterilisasi.
  5. Anak yang lahir dari ibu yang mengidap virus HIV.
  6. Orang yang karena pekerjaannya sering berhubungan dengan penderita HIV/AIDS seperti dokter, perawat, petugas transfusi darah, bidan, dan sebagainya. Aktivitas tersebut akan menjadi pintu masuk bagi virus HIV/AIDS.

cara mengobati penyakit HIV/AIDS

cara penularan virus HIV/AIDS

Cara Penularan Virus HIV/AIDS


HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, sebuah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS singkatan dari Acquired Immuno Defic

Jumat, 28 September 2012

Gejala atau Tahap-tahap HIV menjadi AIDS



SEX BEBAS & HIV/AIDS

 
       Belakangan ini banyak banget yang nanyain ke gw perihal masalah sex bebas & HIV. Makannya kali ini kita bahas yuk! ayo sini-sini ngumpul. kita mulai dari pengertiannya dulu. Sex bebas alias free sex, yang kayak gini udah nggak tabu lagi ya dibahas. semanjak budaya global masuk ke indonesia, gaya anak muda jaman sekarang bisa dibilang "nggak free sex nggak gaul" bener nggak?. Jujur buat gw pribadi disini kalimat itu NGGAK banget. kenapa nggak? ya iyalah masa iya kita mau gaul harus nyobain banyak orang dlu buat diajak ngeSEX. murah banget gw -_-a, mendingan jadi gigolo/wil sekalian ketauan dapet duit iya nggak? *hahaha :D. Tapi disini gw bukan mau ngajarin kalian jadi gigolo/wil/wanita simpenan/PSK/apalah namanya itu, nanti mentang-mentang gw ngomong gini yang baca blog ini langsung pada nyari tante-tante/om-om lagi *haha...